Halonusantara.id, Samarinda – Rini Pudjiastuti selaku Fungsional Penggerak Swadaya Masyarakat (PSM) dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Berau, memberikan penjelasan mengenai persyaratan terkait alat yang bisa diikutsertakan dalam lomba Teknologi Tepat Guna (TTG).
Ia memaparkan, apabila masyarakat memiliki ide untuk memodifikasi suatu alat dengan cara yang unik, alat tersebut dapat diikutsertakan dalam perlombaan TTG, asalkan memenuhi syarat penting, yaitu harus benar-benar tepat guna, dan bukan hanya sekedar dibuat untuk perlombaan.
“Artinya, alat tersebut harus dapat digunakan oleh masyarakat umum, bukan hanya digunakan untuk keperluan lomba, harus memiliki kesederhanaan, kegunaan yang jelas, mampu meningkatkan produktivitas, dan efisien secara ekonomi,” tegasnya.
Lebih lanjut, dijelaskannya, alat-alat yang digunakan dalam perlombaan Teknologi Tepat Guna (TTG) dapat memiliki kemiripan dengan produk yang sudah ada di pasaran, namun tidak boleh identik.
“Alat TTG bisa memiliki kesamaan dengan produk yang ada di pasaran, tetapi harus menerapkan prinsip Amati, Tiru, Modifikasi (ATM),” jelasnya setelah berdiskusi dengan DPMD Kalimantan Timur dalam sesi konsultasi, Selasa (31/10/23).
Ia khususnya menyoroti bahwa alat-alat yang berhubungan dengan makanan harus memenuhi standar food grade, yang berarti aman untuk digunakan dalam kontak langsung dengan makanan.
Namun ditekankannya, perlombaan TTG tidak selalu berkaitan dengan mesin atau peralatan, tetapi juga dapat mencakup teknologi atau produk yang diciptakan melalui inovasi teknologi.
“Lomba TTG tidak selalu berhubungan dengan mesin atau peralatan, tetapi juga bisa berhubungan dengan alat atau produk yang diciptakan dengan inovasi teknologi,” ujarnya.
Menurutnya, alat-alat TTG memiliki peran penting dalam meningkatkan produktivitas dan usaha masyarakat setempat, seperti usaha makanan, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta kerajinan.
“Pastinya lebih menguntungkan ketika kita bisa membuat alat yang mirip dengan ide yang lebih baik. Jadi tidak harus membeli peralatan mahal dari industri besar,” tandasnya.(HN/Adv/EG)