Halonusantara.id, Samarinda – Anggota komisi III DPRD Kota Samarinda, Anhar soroti masalah parkir di Samarinda. Pasalnya, banyaknya parkiran parkiran yang saat ini belum masuk dalam kendali dan kordinasi dari Pemerintah Kota Samarinda.
Menurutnya hal tersebut memancing para tukang parkir yang tidak terdaftar dalam mengambil keuntungan di area tersebut. Hal ini yang sebenarnya dapat dijadikan sumber pendapatan oleh Pemerintah Kota.
“Seharusnya kalau pemerintah itu respect pemerintah itu jeli, ini kan sebenarnya sumber pendapatan, bagaimana sekiranya mengadakan itu, memang agak rumit, tapi kan kalau punya komitmen barang ini mau di koordinir koordinir pasti akan tertata semua,” ujar Anhar.
Anhar menganggap tidak ada yang namanya parkir liar sebab semua parkiran sudah ada yang mengkordinir hanya saja pendapatan dari parkir tersebut masuk ke orang yang mengkordinir parkir tersebut. Menurutnya, parkir liar itu tidak ada hanya konteksnya saja yang di luar dari kordinasi pemerintah, jika ingin ditiadakan seratus persen itu kelihatannya tidak mungkin.
“karena begini orang mau memarkir sembarangan itu karena ada tempat dan ada yang mengkoordinir, tidak mungkin parkir motor disitu tidak ada petugas nya, entah itu petugas nya resmi atau tidak resmi yang jelas motornya aman, itu dulu,” tegasnya
Demikian, Anhar memberikan pandangannya terhadap keamanan kendaraan yang terparkir, dirinya merasa harus ada imbalan walaupun imbalan tersebut tidak masuk ke Pemerintah Kota Samarinda dan hal tersebut yang harus dilihat oleh Pemerintah Kota saat ini.
“Nah itu yang harus di cari, jangan sampai ada pembiaran itu, karena itu tadi ada simbiosis mutualisme, saling menguntungkan dengan pihak pihak tertentu,” tutupnya.(HN/Adv/Ics)