Halonusantara.id, Tenggarong– Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutai Kartanegara, Fida Hurasani meminta masyarakat untuk lebih waspada terhadap kebakaran.
“Pantauan kami lima tahun terakhir, jumlah kebakaran meningkat selama bulan puasa,” kata Fida, Minggu (19/3/2023).
Menurutnya potensi kebakaran yang cenderung meningkat selama bulan puasa dipengaruhi oleh perubahan perilaku masyarakat dengan banyaknya aktivitas memasak di dapur.
Mulai dari sahur hingga menyiapkan takjil atau makanan berbuka puasa. Aktivitas memasak ini banyak dilakukan ibu-ibu rumah tangga.
“Kalau sahur, orang bangun dini hari untuk memasak makanan sahur. Nah, di sini kadang tingkat kesadarannya masih belum maksimal,” terangnya.
Kurang konsentrasi biasanya menjadi salah satu penyebab masyarakat lalai mematikan kompor maupun peralatan masak beraliran listrik.
Selain peningkatan aktivitas memasak untuk konsumsi rumah tangga, ada pula peningkatan aktivitas usaha kuliner dadakan seperti makanan takjil.
Aktivitas itu juga menggunakan kompor dan peralatan listrik yang patut diwaspadai karena bisa konslet dan memicu kebakaran.
“Karena itu kami perlu mensosialisasikan kepada masyarakat akan potensi kebakaran selama Ramadhan,” jelasnya.
Untuk meminimalisir potensi kebakaran, masyarakat diminta rutin mengecek instalasi listrik di rumahnya masing-masing.
Kemudian, segera mengganti instalasi listrik yang sudah rusak maupun tua. Bahkan, minimal ada pengecekan dari tenaga yang berkompeten.
Penggunaan kompor juga perlu diperhatikan, matikan jika sudah tidak terpakai. Mematikan barang-barang elektronik yang tidak digunakan juga perlu dilakukan untuk mencegah korsleting.
Selama bulan ramadhan, petugas BPBD Kutai Kartanegara akan tetap siaga untuk menanggulangi kebakaran yang akan terjadi.
Masyarakat diminta berperan aktif jika ada bencana atau kebakaran, segera menghubungi petugas kebakaran di nomor 081335951973.
“Pada prinsipnya kami siap siaga 1×24 jam, bukan hanya pada bulan suci Ramadan saja, tapi juga pada hari-hari biasa,” kata laki-laki yang akrab disapa Afe itu.
Belum lama ini, BPBD Kutai Kartanegara telah mengumpulkan 100 perwakilan relawan pemadam kebakaran dan bencana (Balakar) di Waduk Panji, Tenggarong, Kutai Kartanegara.
Mereka menggelar apel gabungan kesiapsiagaan dalam rangka menyambut datangnya Bulan Suci Ramadan 1444 Hijriah.
Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah yang berkesempatan memimpin apel kesiapsiagaan pun mengapresiasi terselenggaranya kegiatan tersebut.
Menurutnya, koordinasi antara petugas damkar dan relawan setempat perlu terus ditingkatkan menjelang Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.
“Meski pemerintah sebagai penanggung jawab, namun relawan merupakan garda terdepan dalam membantu penyelamatan jika terjadi bencana,” kata Edi Damansyah.
Ia pun menaruh perhatian khusus pada peralatan yang dimiliki oleh relawan pemadam kebakaran dan bencana di Kutai Kartanegara.
Edi pun berpesan agar BPBD Kutai Kartanegara rutin mengagendakan kegiatan latihan gabungan antara petugas pemadam dan relawan.
Hal ini bertujuan untuk memastikan seluruh peralatan dalam kondisi prima. Serta, meningkatkan keterampilan para petugas dalam mengoperasikan mesin pompa air.
“Semoga kegiatan ini nanti bisa terjadwal secara rutin. Jadi kalau tiba-tiba terjadi kebakaran semua sudah siap, baik itu petugas, maupun peralatannya,” pungkasnya.(HN/Adv/AM)