Halonusantara.id, Samarinda– Budaya literasi di Samarinda menunjukkan perkembangan positif. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat kegemaran membaca (TGM) masyarakat mencapai 84,86 persen, melampaui rata-rata sebagian besar daerah di Kalimantan Timur.
Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, M. Novan Syahronny Pasie, menyambut capaian tersebut dengan optimis. Menurutnya, tumbuhnya minat baca, khususnya di kalangan anak-anak dan remaja, menjadi sinyal baik bagi peningkatan kualitas pendidikan di kota ini.
“Syukur alhamdulillah, minat baca tidak hanya tumbuh pada anak-anak sekolah dasar, tetapi juga remaja. Ini pertanda baik bagi perkembangan literasi kita,” ungkapnya.
Meski demikian, Novan menilai angka tinggi tersebut harus dibarengi dengan peningkatan fasilitas literasi. Pemerintah daerah bersama lembaga pendidikan, menurutnya, memiliki peran penting memperluas akses bacaan, tidak hanya sebatas materi sekolah, tetapi juga literatur umum yang menambah wawasan masyarakat.
Ia menekankan perlunya inovasi dalam pengelolaan perpustakaan agar lebih sesuai dengan kebutuhan generasi muda. Koleksi buku terbaru, suasana ruang baca yang nyaman, hingga pemanfaatan teknologi digital menjadi langkah strategis untuk menarik minat pengunjung.
“Fasilitas perpustakaan harus diperbarui. Buku-buku yang tersedia sebaiknya sesuai dengan kebutuhan setiap jenjang pendidikan,” jelas Novan.
Dengan dukungan pemerintah, DPRD, dan institusi pendidikan, perpustakaan modern diyakini akan menjadi pusat literasi yang mampu mendorong lahirnya generasi kreatif, cerdas, dan berdaya saing di Samarinda. (Eby/Adv)

