Halonusantara.id, Samarinda – Fenomena perundungan yang masih sering terjadi di sekolah menjadi sorotan serius DPRD Kota Samarinda. Sekretaris Komisi IV, Riska Wahyuningsih, menilai praktik bullying tidak boleh dianggap remeh karena dapat merusak psikologis korban sekaligus mengganggu proses tumbuh kembang anak.
Ia menyampaikan, upaya pencegahan sebaiknya dimulai sejak dini dengan melibatkan seluruh elemen, termasuk siswa. Dalam hal ini, Forum Anak Kota Samarinda dinilai memiliki peran penting sebagai wadah yang mampu menyuarakan pesan antiperundungan secara lebih efektif di kalangan pelajar.
“Forum Anak berpotensi besar menjadi penghubung yang efektif. Mereka dapat menyampaikan pesan tentang bahaya bullying dengan cara yang lebih mudah diterima oleh teman sebaya,” ungkapnya.
Riska menambahkan, pendekatan edukasi dari sesama pelajar biasanya lebih cepat diterima karena adanya kedekatan usia dan pengalaman.
“Remaja biasanya lebih terbuka bila yang berbicara adalah orang seusia mereka. Itu sebabnya pendekatan peer to peer education penting untuk dilakukan,” tambahnya.
Menurutnya, sekolah harus berperan lebih aktif, bukan sekadar mengandalkan penyuluhan. Pengawasan ketat dan mekanisme pelaporan yang ramah anak penting disediakan agar korban berani bersuara tanpa rasa takut.
“Sekolah harus benar-benar menjadi zona aman. Setiap siswa berhak belajar tanpa rasa khawatir akan menjadi korban perundungan,” tegasnya.
Ia menekankan, pelaku bullying juga perlu ditangani dengan pendekatan pembinaan agar perilaku tersebut tidak terulang kembali.
“Kalau seluruh elemen bersinergi, saya optimistis praktik bullying di sekolah bisa ditekan, bahkan dihapuskan,” pungkasnya. (Eby/Adv)

