Halonusantara.id, Samarinda – Sekolah Khusus Olahraga Internasional (SKOI) Kaltim telah menjadi tempat lahirnya atlet-atlet muda berprestasi. Namun, setelah pergantian pengelolaan pada 2017, atlet SKOI mengalami penurunan dalam prestasi mereka.
Perubahan ini terjadi setelah diterbitkannya Permendagri No. 12/2017 yang mengalihkan pengelolaan SKOI dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim.
Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Kaltim, Rasman, mengungkapkan bahwa sejak pengelolaan beralih ke Disdikbud, prestasi atlet SKOI menurun tajam. Menurutnya, konsep pembelajaran yang diterapkan oleh Disdikbud lebih menekankan pada aspek pendidikan umum, sementara olahraga prestasi menjadi kurang mendapat perhatian.
“Atlet yang ada di SKOI selama dipegang Disdikbud, itu kurang berprestasi,” ucapnya
Rasman menjelaskan bahwa pembelajaran di SKOI yang lebih dominan pada pendidikan umum dinilai kurang efektif dalam membentuk atlet berprestasi. Oleh karena itu, Dispora Kaltim memandang perlu untuk mengambil kembali kewenangan atas SKOI agar pembelajaran dapat lebih difokuskan pada pengembangan olahraga prestasi.
“Jadi memang salah satu kajian kita saat ini adalah SKOI itu memang sudah harus kita ambil alih. Karena harusnya 30 persen di pendidikan dan 70 persen di olahraga,” ungkapnya
Menurutnya, dengan pengelolaan yang kembali berada di bawah Dispora, SKOI akan lebih terfokus pada peningkatan kemampuan atlet untuk berprestasi di tingkat nasional maupun internasional. Dispora berharap dengan perubahan ini, SKOI dapat kembali menjadi wadah yang melahirkan atlet-atlet unggul yang dapat membawa harum nama Kaltim di dunia olahraga.
Tutupnya Perubahan pengelolaan ini menjadi harapan baru bagi dunia olahraga di Kaltim, terutama bagi masa depan atlet-atlet muda yang memiliki potensi untuk berkembang lebih jauh.(Eby/Adv/Hn-DisporaKaltim)