Halonusantara.id, Samarinda — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) terus mengakselerasi langkah penguatan sektor pendidikan seni dan budaya melalui peningkatan kapasitas kelembagaan Institut Seni Budaya Indonesia Kalimantan Timur (ISBI Kaltim). Salah satu strategi utama yang kini ditempuh adalah pendampingan kelembagaan dari Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.
Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, menyampaikan komitmennya dalam mendukung percepatan kemandirian ISBI Kaltim agar dapat berfungsi optimal sebagai pusat pendidikan tinggi seni budaya di kawasan timur Indonesia.
Hal itu disampaikan usai menerima audiensi jajaran sivitas akademika ISI Yogyakarta, termasuk rektor, di Samarinda pada Selasa (1/6/2025).
Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak membahas rencana jangka panjang yang mencakup peningkatan jumlah mahasiswa, pembangunan fasilitas, hingga peningkatan kapasitas dosen.
Seno menyebut, ISBI Kaltim saat ini masih dalam tahap awal pengembangan, dengan jumlah mahasiswa sekitar 70 orang.
Namun, Pemprov Kaltim menargetkan peningkatan pesat dalam waktu dekat. Ia menyatakan harapan agar jumlah mahasiswa dapat meningkat secara progresif hingga mencapai 1.000 orang.
“Target kita tahun depan bisa 300, 400, lalu naik jadi 700, dan akhirnya 1.000 mahasiswa,” ungkapnya.
Meski demikian, pertumbuhan jumlah mahasiswa juga harus diiringi oleh perbaikan sarana prasarana dan kualitas tenaga pendidik. Saat ini, ISBI Kaltim masih menempati Gedung UPTD Museum Mulawarman di Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, dan dinilai membutuhkan fasilitas yang lebih representatif.
Pemerintah juga menilai pendampingan dari ISI Yogyakarta menjadi langkah strategis untuk mempercepat kesiapan ISBI dalam membentuk tata kelola kelembagaan yang mandiri. Dengan panduan dari kampus seni yang telah mapan, diharapkan ISBI mampu mengembangkan identitasnya sebagai pusat konservasi dan inovasi seni budaya lokal.
“Mudah-mudahan dalam 2 sampai 3 tahun ke depan, ISBI Kaltim bisa mandiri sebagai institusi seni yang berdiri sendiri di Kaltim dan berperan besar dalam pelestarian budaya daerah,” jelasnya.
Pemprov Kaltim meyakini bahwa keberadaan ISBI Kaltim tak hanya berkontribusi terhadap dunia pendidikan, tetapi juga menjadi pilar penting dalam menjaga keberlanjutan kekayaan budaya Kalimantan Timur di tengah tantangan modernisasi dan globalisasi. (Na/Adv/DiskominfoKaltim)

