Halonusantara.id, Samarinda – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim), Sapto Setyo Pramono meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim lebih memperhatikan perkembangan infrastruktur dan pendidikan di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar).
Sapto menyampaikan bahwa beberapa daerah di Kaltim, terutama di Kabupaten Kutai Barat (Kubar) dan Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), memiliki empat desa tertinggal. Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan di Kaltim masih belum merata.
“Data yang kami miliki menunjukkan bahwa masih ada empat desa di Kaltim yang dikategorikan tertinggal di daerah Kubar dan Mahulu,” sebutnya.
Menurutnya, Pemprov Kaltim harus memiliki database yang akurat dan terbaru mengenai kondisi desa-desa di Kaltim. Dengan data yang dimiliki serta valid, Pemprov Kaltim dapat menyusun program pembangunan yang tepat sasaran dan efektif.
“Kita jangan terlena dengan jumlah APBD Kaltim yang cukup besar. Kita harus bisa memastikan bahwa anggaran yang dialokasikan untuk masyarakat Kaltim,” imbuhnya.
Kemudian, Sapto juga mengungkapkan pentingnya perhatian pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, terutama di kalangan generasi muda.
“Provinsi harus bergerak mendorong SMK di Kaltim berinovasi dalam rangka menciptakan vokasi-vokasi yang dibutuhkan, baik dari sekarang maupun akan datang,” tuturnya.
Sapto berharap pemerintah provinsi Kaltim dapat bergerak cepat mengatasi permasalahan yang ada di daerah 3T. Sehingga pemerataan pembangunan di Kaltim dapat terwujud
“Saya harapkan pemerintah bisa bersikap objektif dan turun ke lapangan, jadi anggaran kabupaten/kota dicek dan dievaluasi, kemudian dibenahi seperti apa dan bagaimana kedepannya untuk mendorong perkembangan di daerah tertinggal,” pungkasnya.