Halonusantara.id, Samarinda – Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Angkasa Jaya Djoerani mendorong sistem pengelolaan sampah plastik menjadi suatu produk yang bernilai.
Menurutnya, untuk memberikan dampak positif terhadap lingkungan, Samarinda mampu mengadopsi sistem pengelolaan sampah plastik seperti di Jakarta menjadi sebuah produk yang bernilai. Terlebih kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kaltim yang meningkatkan volume sampah.
“Sampah akan naik volumenya seiring pertumbuhan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan sampai sekarang kita belum mempunyai solusi mumpuni, kalau begitu maka dikhawatirkan kita akan terus dikelilingi sampah,” jelas Angkasa pada Rabu (18/10/2023).
Politikus PDIP itu menekankan pentingnya agar masyarakat tidak menganggap sepele pada permasalah sampah plastik. Sebab baginya, persepsi masyarakat yang kurang peduli dapat menjadi kesulitan dalam mencari solusi yang holistik.
“Kita perlu mengubah pandangan masyarakat bahwa sampah bukan hanya beban, tetapi juga sumber potensi ekonomi,” ujarnya.
Angkasa mengilustrasikan bahwa di beberapa negara maju, masyarakatnya memiliki pemahaman yang lebih baik tentang nilai sampah plastik sehingga sampah tersebut tidak hanya dibuang begitu saja, tetapi melihatnya sebagai bahan mentah yang dapat dijual kepada perusahaan atau individu yang dapat mengolahnya menjadi biji plastik.
“Kalau orang berpikir maju mereka tidak akan membuang sampah plastik itu karena nanti ada yang datang membelinya untuk dibawa ke pabrik dan diolah menjadi biji plastik dan akan diekspor,” ujarnya.
Dalam konteks ini, Angkasa mendorong masyarakat maupun pemerintah agar dapat menerapkan pola pikir yang lebih maju terkait sampah plastik.
“Ini bukan hanya tentang menciptakan solusi teknis, tetapi juga membentuk kesadaran dan budaya baru di kalangan masyarakat,” ujarnya.
Dengan adanya dorongan ini, diharapkan masyarakat Samarinda dapat menjadi bagian dari solusi dalam pengelolaan sampah plastik dan merangkul potensi ekonominya, sejalan dengan upaya menjaga lingkungan di masa depan.(HN/Adv/Eby)