Halonusantara.id, Samarinda – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim) temui kondisi jalan nasional yang mengkhawatirkan di Kaltim.
Temuan jalan nasional yang rusak tersebut bertepatan saat Komisi III DPRD Kaltim melakukan peninjauan pengerjaan jalan provinsi dari Sangkulirang, Kutai Timur ke Talisayan, Berau.
Ketua Komisi III DPRD Kaltim Veridiana Huraq Wang menjelaskan bahwa dia bersama tim sedang meninjau pekerjaan tahun 2022. Ada dua paket pengerjaan yang ditinjau, paket satu sudah terealisasi 100 persen dan paket kedua masih dalam proses pengerjaan 95 persen.
“Ada tiga titik yang belum rampung pengerjaannya pada paket kedua, titik-titik tersebut berada pada sambungan jalan yang bertemu dengan drainase atau jalur air,” jelasnya.
Legislator Kaltim itu menambahkan untuk jalan provinsi paket satu anggarannya hampir mencapai Rp 20 miliar dan paket kedua kurang lebih hampir mencapai Rp 38 miliar. Dari semua alokasi anggaran tersebut sudah sesuai target tinggal beberapa titik lagi yang belum selesai pada paket kedua.
Dirinya optimis tiga titik pada paket kedua tersebut selesai di minggu ini. Kendalanya di lokasi yang menghambat pengerjaan beberapa waktu sebelumnya adalah curah hujan yang cukup tinggi dan keterlambatan material yang dibawa ke lokasi pengerjaan.
Anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu juga memaparkan, kondisi awalnya jalan masih jalan agregat belum diaspal dan sekarang sudah menjadi jalan aspal yang mantap dan mulus untuk digunakan masyarakat dalam aktivitas sehari-hari.
Saat meninjau pengerjaan jalan itulah, Anggota Dewan yang akrab disapa Veri itu justru menemukan kondisi jalan nasional yang sangat mengkhawatirkan.
“Kami malah menemukan jalan nasional yang sedang digarap pengerjaannya oleh Balai Jalan Nasional dalam kondisi yang sangat mengkhawatirkan,” ungkap Veri.
Veri juga mengatakan bahwa Komisi III DPRD Kaltim akan mempertanyakan itu ke Balai Jalan Nasional, apalagi kondisi jalan di daerah Bengalon kanan kirinya sudah banyak aktivitas pertambangan yang menyebabkan beberapa titik longsor di tepi bahu jalan.
“Kita masih atur waktu menyesuaikan dengan jadwal Banmus untuk menjadwalkan pertemuan dengan Balai Jalan Nasional untuk mempertanyakan hal ini,” pungkasnya. (MF/Adv/DPRDKaltim)