Halonusantara.id, KUTAI KARTANEGARA – Anggota Komisi III DPRD Kutai Kartanegara (Kukar), Dedik Harianto, meminta pemerintah daerah tidak hanya fokus menyalurkan bantuan di sektor perikanan. Ia menilai kebijakan pembangunan harus menyesuaikan kondisi geografis tiap wilayah.
Dedik mencontohkan Daerah Pemilihan (Dapil) II yang diwakilinya, sebagian besar berupa kawasan pegunungan sehingga tidak relevan jika dipaksakan mengikuti program berbasis kelautan.
“Ada kesan bahwa bantuan dari pemerintah selalu mengarah ke sektor perikanan. Ini tidak adil, karena daerah kami di pegunungan tidak memiliki laut,” ujarnya, Senin (18/8/2025).
Politikus Fraksi PKB-PKS ini mengusulkan agar program pembangunan di wilayah non-pesisir lebih diarahkan pada sektor peternakan dan perkebunan. Salah satunya melalui budidaya ayam petelur yang dinilai lebih mudah diterapkan masyarakat.
“Bayangkan kalau satu keluarga bisa memelihara 100 ekor ayam petelur. Setiap hari mereka bisa mendapatkan 70 butir telur. Itu bisa dimakan atau dijual untuk kebutuhan lain,” jelasnya.
Menurut Dedik, usaha peternakan tidak memerlukan lahan luas seperti perkebunan sawit dan bisa dikelola secara mandiri oleh rumah tangga. Dengan manajemen yang baik, program ini berpotensi meningkatkan ketahanan pangan sekaligus menambah penghasilan warga.
Ia menegaskan pemerintah tidak boleh menyamaratakan pendekatan pembangunan di semua wilayah. Kebijakan berbasis potensi lokal dinilai lebih tepat sasaran dan berdampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat.
“Saya minta tolong, Pak Sekda. Mohon fokuskan juga bantuan ke peternakan seperti ayam petelur ini. Jawab saja bisa atau tidak. Tidak usah dijelaskan panjang-panjang,” pungkasnya. (Hf/Adv)

