Halonusantara.id, Samarinda – Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti menyebutkan bahwa perlakuan perundungan pada murid itu bisa jadi disebabkan karena minimnya pendidikan yang diperoleh di rumah.
Sri Puji Astuti menilai sikap Bullying merupakan PR bersama bukan hanya menjadi tugas dari Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda saja, melainkan seluruh jajaran masyarakat memiliki peran untuk mendidik generasi bangsa. Terlebih pada murid yang berada jenjang pendidikan.
“Bullying ini masalah dasar, ini merupakan peran dari keluarga inti yaitu orang tua sebagaimana mereka memberikan tonggak pendidikan dari ibu, karena anak yang memiliki sikap bagus biasanya lahir dari orang tua yang bagus juga,” ucapnya, Rabu (18/10/2023).
Terutama adalah pendidikan agama, kata dia, sebab dari pendidikan itu akan membuat anak akan mengukur setiap perbuatannya. Justru dirinya cenderung pada bagaimana peran orang tua dalam mendidik karakter setiap anak.
“Semua itu berawal dari rumah, karena guru pertama anak adalah ibunya, seorang ibu setidaknya harus bisa melakukan semua, baik itu sikap, sifat, kecerdasan dan lebih penting adalah hati nurani,” jelasnya.
Dirinya membantah jika perbuatan bullying menjadi tugas dari sekolah ataupun pemerintah. Menurutnya, Bullying ini merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah daerah hingga masyarakat kebawah. Pasalnya bullying ini merasa ada perbedaan antara murid yang satu dan murid yang lain.
“Bullying ini biasanya karena ada seorang murid yang merasa dirinya lebih tinggi dari pada temannya yang lain seolah orang itu tidak memiliki harga diri, dan merasa punya kemampuan untuk melakukan aksi bullying,” ujarnya.
Sehingga ia berharap agar perilaku buruk ini dapat dicegah bersama melalui sistem pendidikan di sekolah dan pendidikan di rumah yang menjadi sekolah pertama bagi setiap anak.
“Kasih sayang dan tata krama itu penting diajarkan kepada anak didik, jangan sampai mereka melakukan perbuatan buruk dan berdampak pada sosialnya,” pungkasnya.(HN/Adv/Eby)