Halonusantara.id, Samarinda – Rencana Wali Kota Samarinda, H Andi Harun membangun sekolah bertaraf internasional (SBI) di Kecamatan Sungai Kunjang, mendapat penolakan dari Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sani Bin Husain.
Sebab, sarana dan prasarana kebanyakan sekolah di Samarinda masih dapat dikatakan belum sepenuhnya layak, sehingga ide untuk membangun SBI disarankan ditunda terlebih dahulu.
“Sarana dan Prasarana sekolah kebanyakan saja belum semuanya layak, masa harus buat lagi sekolah sekelas internasional,” bebernya, Senin (16/10/2023).
Politikus PKS tersebut menyarankan agar Pemkot Samarinda dapat memaksimalkan perhatiannya kepada fasilitas sekolah-sekolah yang ada saat ini. Terlebih kebijakan Menteri Pendidikan yang mewajibkan setiap satuan pendidikan menerapkan system zonasi. Hal ini diprediksi akan tidak sesuai dengan sistem yang ada di BSI tersebut.
“Sistem zonasi itu baru berhasil jika seluruh sekolah tersebar merata dan kualitasnya sama, penyamaan sekolah itu paling penting, terutama fasilitas di dalamnya. Untuk apa punya sekolah bertaraf internasional sedangkan sekolah-sekolah yang ada saja masih terbengkalai,” kata Sani.
Dirinya ingin, agar rencana pembangunan sekolah bertaraf Internasional itu dapat ditinjau ulang. Dan anggaran yang sudah tersedia layaknya dialokasikan untuk pengadaan fasilitas penunjang ataupun fasilitas belajar mengajar murid.
“Mending perbaiki sarana dan prasarana sekolah itu lebih penting dari pada harus bangun sekolah bertaraf internasional itu,” ucap dia.
Sani juga menegaskan, bahwa Ia bukan menentang rencana pembangunan sekolah bertaraf Internasional tersebut, Namun ia menilai bahwa rencana tersebut sebenarnya belum saatnya.
“Nanti ketika semua sekolah yang ada saat ini sudah bagus, seperti infrastrukturnya, gaji gurunya, dan semua sudah rampung maka saya akan dukung full,” pungkasnya.(HN/Adv/Eby)