Halonusantara.id, Samarinda – Himpunan Mahasiswa Arsitektur (Himarsi) Fakultas Teknik (FT) Universitas Mulawarman (Unmul) menggelar diskusi publik di Gedung 4A FT Unmul, Sabtu, (15/4/2023) kemarin.
Diskusi bertajuk ‘Masa depan arsitektur kota Tepian’ itu dihadiri seluruh elemen mahasiswa dan para dosen arsitektur.
Dalam seminar publik yang diadakan oleh Himarsi mendatangkan narasumber yang ahli dalam bidang kearsitekturan dengan membahas sejarah kota Tepian hingga prospek pembangunan kedepanya.
Salah satu narasumber yakni Agus Ferdinand menjelaskan, bahwa definisi samarinda dari segi kata yaitu sama dan rendah, yang berarti samarindah adalah kota yang memiliki ketinggian yang sama dengan air/sungai sehingga banjir melekat di kota tersebut.
Sementara itu, Izmi Darmawan selaku narasumber kedua mengharapkan, pemerintah kota Samarinda dapat mencarikan solusi yang baik dalam merespon masalah banjir tersebut.
Ketua Himarsi, Muhammad Nur Hafizh mengatakan, seminar publik ini diadakan sebagai bentuk peduli himpunan mahasiswa arsitektur unmul terhadap pembangunan yang berkelanjutan di kota samarinda.
“Dalam menghadapi banjir masyarakat zaman dulu membuat rumah panggung yang menjadi salah satu dalam menghadapi banjir, akan tetapi konsep rumah panggung mulai ditinggalkan oleh masyarakat samarinda,” ucap Hafizh saat hubungi. (HN/Eko)