Close Menu
Halo NusantaraHalo Nusantara
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Halo NusantaraHalo Nusantara
    Button
    • Politik
    • Hukum
    • Niaga
    • Ragam
    • Advertorial
    • Metropolis
    • Opini
    Halo NusantaraHalo Nusantara
    Home»Advertorial»Ismail Latisi Soroti Skema Gaji dan Perlindungan Sosial untuk Guru Swasta
    Advertorial

    Ismail Latisi Soroti Skema Gaji dan Perlindungan Sosial untuk Guru Swasta

    Halo NusantaraBy Halo NusantaraJuli 17, 2025Tidak ada komentar2 Mins Read
    Anggota Komisi IV DPRD Samarinda, Ismail Latisi. (Ist)

    Halonusantara.id, Samarinda – Kesejahteraan guru swasta di Samarinda kembali menjadi sorotan. Komisi IV DPRD Samarinda menilai skema penggajian yang bergantung pada yayasan dan iuran siswa belum mampu menjamin kesejahteraan tenaga pendidik non-ASN, meskipun sekolah swasta telah menerima dana BOSDA dan BOSNAS dari pemerintah.

    Anggota Komisi IV DPRD Samarinda, Ismail Latisi, menilai bantuan operasional dari pemerintah sejatinya telah menjangkau lembaga pendidikan swasta. Namun, secara finansial, kondisi guru swasta masih cukup memprihatinkan karena tidak adanya skema gaji yang tetap.

    “Kalau siswanya sedikit dan SPP-nya rendah, otomatis pemasukan sekolah minim dan gaji guru juga terbatas. Ini yang jadi dilema,” kata Ismail.

    Ia menambahkan bahwa sekolah swasta yang tidak memiliki program unggulan biasanya kesulitan dalam menarik siswa baru, yang berdampak langsung pada rendahnya pemasukan dari iuran siswa. Dana BOS pun sering kali digunakan untuk menutupi kebutuhan operasional rutin, bukan untuk peningkatan kesejahteraan guru.

    Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu juga menyoroti kesenjangan signifikan antara guru ASN dan guru swasta. Menurutnya, guru ASN memiliki kepastian pendapatan dan jenjang karier, sementara guru swasta harus bergantung pada kondisi finansial sekolah masing-masing.

    Selain itu, ia mendorong pemerintah untuk memberikan perlindungan sosial bagi para guru swasta, termasuk akses terhadap layanan kesehatan dan tunjangan sosial lainnya.

    Ia berharap ke depan dukungan dari pemerintah daerah, baik kota maupun provinsi, tidak hanya sebatas pada bantuan operasional. Namun juga menyentuh aspek insentif dan jaminan sosial demi meningkatkan kualitas pendidikan secara merata.

    “Kalau insentif dari pemerintah dicabut, guru swasta hanya bisa mengandalkan gaji dari yayasan. Padahal sekolah swasta di Samarinda jumlahnya lebih banyak dari sekolah negeri,” pungkasnya. (Eby/Adv)

    Dprd Kota Samarinda Halonusantara.id
    Share. Facebook WhatsApp Twitter Telegram
    Halo Nusantara

    Berita Terkini

    Empat Pegawai Bank Mandiri Samarinda Disomasi, Buntut Dugaan Penipuan yang Rugikan Ratusan Juta Rupiah

    Oktober 23, 2025

    SPPG Polri di Samarinda Mulai Berjalan untuk Sukseskan Program MBG

    Oktober 23, 2025

    Himpunan Mahasiswa Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Mulawarman (HMTP UNMUL) Telah Menggelar Penutupan Kegiatan MINING STUDENT WEEK (MSW) 7.0

    Oktober 12, 2025
    Leave A Reply Cancel Reply

    Seputar Kaltim

    JKT48, Raisa, dan NDX AKA Akan Panaskan Gema Fest Samarinda

    Mei 9, 20251,896 Views

    Gema Fest 2025 Sukses Guncang Samarinda, Ribuan Penonton Terpukau

    Mei 11, 20251,488 Views

    Gubernur Kaltim dan Jabar Perkuat Kerja Sama, Redakan Polemik Media Sosial

    Mei 4, 20251,129 Views

    Empat Pegawai Bank Mandiri Samarinda Disomasi, Buntut Dugaan Penipuan yang Rugikan Ratusan Juta Rupiah

    Oktober 23, 20251,015 Views
    Facebook X (Twitter) WhatsApp Telegram
    • Redaksi
    • Pedoman Media Siber
    • Sitemap
    Copyright © 2021, PT. Abdi Nusa Multimedia 

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.