Halonusantara.id, Samarinda – Kalimantan Timur belum mampu melakukan swasembada pangan karena terhambat faktor alam yang tidak mendukung.
Ketua Komisi III DPRD Kaltim, Veridiana Huraq Wang menyampaikan kepada awak media bahwa Kaltim belum mampu untuk melakukan swasembada pangan karena kondisi alam yang tidak mendukung untuk lahan pertanian, Senin (23/1/2023).
Dia memaparkan, Kaltim tidak mampu dalam memenuhi kebutuhan pangannya sendiri karena unsur tanah yang ada di wilayah Kaltim tidak cocok untuk pertanian. Faktor utamanya adalah tingkat kesuburan tanah yang tidak konsisten. Jauh jika dibandingkan dengan kondisi tanah di daerah Jawa dan Sulawesi.
“Hal ini yang membuat 70 persen pangan kita masih berharap dari luar Kaltim. Kita belum bisa menopang sektor pangan karena kondisi alam kita jika dibandingkan daerah Jawa sangat berbeda tingkat kesuburannya,” ujar Veridiana.
Legislator perempuan dari Kutai Barat itu juga mengungkapkan, metode modern pertanian sekalipun juga belum mampu memberikan solusi terhadap kendala rendahnya tingkat kesuburan tanah di Kaltim untuk pertanian.
Lebih lanjut, ia menambahkan agar masyarakat Kaltim harus tetap bersyukur karena sumber daya alam (SDA) Kaltim lebih cenderung didominasi kandungan asam. Hal ini mengindikaskan bahwa kandungan batubara di dalam tanah sangat tinggi dan harapan besarnya mampu jadi sumber utama ekonomi Kaltim.
“Kandungan asam ini yang mengakibatkan kita sedikit kesulitan untuk melakukan budidaya tanaman yang bernilai ekonomis sehingga banyak yang frustasi. Tapi kita memiliki SDA yang melimpah untuk batubara serta migas,” ucapnya.
Menurutnya di sisi lain juga masih ada jalan solusi agar kondisi tanah ini bisa memberikan pendapatan kepada daerah.
“Salah satu solusinya adalah dengan merubah alur masuk barang melalui koperasi sehingga pada kondisi ini dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan keuntungan lebih,” pungkasnya.(MF/Adv/DPRDKaltim)