Halonusantara.id, Samarinda – Upaya meningkatkan rasa nasionalisme di seluruh lapisan masyarakat Kaltim, Anggota DPRD Kaltim, Sapto Setyo Pramono melakukan sosialisasi wawasan kebangsaan (Wasbang) di Balai Pertemuan Kelurahan Lempake, Kecamatan Samarinda Utara, Minggu (12/2/2023).
Menurut Sapto, wasbang merupakan cara pandang bangsa Indonesia dalam mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi jatidiri bangsa dan kesadaran terhadap sistem nasional yang bersumber dari Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika.
Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara berati Pancasila menjadi landasan untuk mengatur penyelenggaraan negara dan seluruh warga negara Indonesia.
“Pancasila sebagai ideologi negara dapat dimaknai sebagai sistem kehidupan nasional yang meliputi aspek etika, moral, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan untuk mencapai cita-cita serta tujuan bangsa yang berlandaskan dasar negara,” jelasnya usia kegiatan.
Selanjutnya, UUD 1945 yang merupakan hukum dasar tertulis dan tertinggi serta merupakan puncak dari seluruh peraturan perundang-undangan. “UUD 1945 mengatur empat hal penting, diantaranya prinsip kedaulatan rakyat dan negara hukum, pembatasan kekuasaan organ-organ negara, mengatur hubungan antar lembaga negara, dan mengatur hubungan kekuasaan antar lembaga negara dengan warga negara,” tambahnya.
Kemudian, NKRI yang menyatakan bahwa, NKRI dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota mempunyai pemerintahan daerah, dan diatur dengan UU.
“Negara mengakui dan menghormati kesatuan masyarakat hukum adat beserta gak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat, dan prinsip NKRI,” katanya.
Terakhir, Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan negara sekaligus diberikan penafsiran karena dinilai relevan dan keperluan strategis bangsa Indonesia, yang memiliki makna walaupun di Indonesia sendiri terdapat banyak suku, agama, ras, budaya, adat, bahasa, dan lain sebagainya. Namun tetap satu kesatuan sebangsa dan setanah air.(HN/ADV/Eko)