Halonusantara.id, Samarinda – Barat sebagai Leader telah cacat mental. Diwakili Eropa dan Amerika. Keliru menilai negara dan suka men-Judge akhirnya terbuka bobroknya. Ternyata sudah lama sakit dan cacat amoral serta mental.Yang jelas-jelas terlihat demokratis tapi dimusuhi dan dilabeli diktator semacam Turkey.
Yang nyata terlihat sadis dengan ribuan tahanan politik hingga Jurnalis, tak ada komen negatif.
Yang tampak dan terbukti bunuh wartawan dan dimutilasi, tapi tak ada kabar pemberitaan.Yang banyak pelanggaran dan kasus justru tetap berteman dan disanjung.
Wajar, jika barat Eropa dan Amerika telah dianggap cacat mental dan moral. Biasanya jika negara sudah terlalu tua dan lama makin rabun demokrasinya makin tak jelas pandangannya.
Mungkin terlalu banyak kolestrol negara. Jadi makin terbaca sakit dan sering kumat sehingga tak lagi mampu menopang tubuh demokrasi secara mandiri.
Lemak darah akibat ketak adilan asupan makanan bergizi demokrasi jadi tumpul dan lumpuh hingga stroke.
Sekali lagi, Barat Eropa dan Amerika tak lagi layak jadi GloboCop Dunia. Ia bukan lagi kampiun demokrasi. Tapi “koreng” demokrasi. Sebab makin tambah waktu, sudut pandangnya makin ngawur dan tak lagi waras untuk sebuah dunia yang makin tumbuh sehat dan bugar diawal abad 21.
Turkey telah sukses menjadi cermin dunia karena semua sorot mata dan perilaku sedang diperlihatkan Tuhan baik berbungkus kejadian alam dan juga sentuhan demokrasi manusia.
Saatnya kita terus melihat jernihnya mata air demokrasi dunia. Tatap dan lihatlah dunia dalam kecerahannya menuju Perubahan. Perubahan yang akan merubah arah baru dunia. Arah baru penyatuan kongsi dunia di bawah pimpinan negara demokrasi Asia.(HN/EB)