Halonusantara.id, Makassar – Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santoso berikan pidato kebangsaan pada agenda Seminar Nasional Call For Ideas yang bertajuk Akselerasi Ekonomi (Aksinomi) Sulampua 2023 di Nusantara Hall, The Rinra Hotel, Kota Makassar, Kamis (31/08/2023).
Digelarnya Seminar Nasional Call For Ideas Aksinomi Sulampua (Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat) ini sebagai wujud nyata penguatan peran wilayah Sulampua sebagai mitra strategis pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Seminar tersebut mengangkat tema yang membahas Hilirisasi Pertanian dan Perikanan, Pariwisata, Pengembangan UMKM serta Logistik dan Konektivitas. Totok sapaan akrabnya, banyak berbicara tentang masa depan IKN dan pentingnya kontribusi semua pihak dalam mewujudkan program di wilayah itu.
Mantan Gubernur Akmil itu menuturkan, pada dasarnya TNI, Polri, kementerian negara, pemerintah daerah, provinsi dan perbankan juga sama-sama melaksanakan program Pemerintah untuk membantu pembangunan IKN di wilayah Kalimantan Timur. Menurut Totok, dalam membangun IKN jika berjuang sendiri akan sangat berat.
“Artinya kontribusi, sinergi dan akselerasi sangat dibutuhkan dan bagaimana menyesuaikan Program pemerintah yang sudah dikeluarkan oleh Presiden RI. Kebetulan saya pada tahun 2018 tergabung dalam pokja tentang IKN, dan saya sudah 3 kali hadir langsung di IKN untuk melihat pembangunan di sana”, jelasnya.
Lebih lanjut, kata Totok, pertahanan keamanan dapat menunjang akselerasi ekonomi Sulampua. Dalam hal ini transformasi peradaban ekonomi yang berkeadilan cocok untuk mendorong peningkatan ekonomi di wilayah yang dilakukan dengan bersinergi bersama stakeholder yang lain, yang tidak hanya bertumpu ekonomi dari pulau Jawa saja.
“Sekali lagi saya sangat mengapresiasi rencana aksionasi di IKN ini, mudah-mudahan dapat menghasilkan suatu ide yang bagus untuk disampaikan pada pimpinan serta menambah kualitas Pokja dalam membangun IKN”, ujarnya.
Lulusan terbaik Seskoad Tahun 2022 itu menerangkan, IKN dihuni oleh banyak suku. Sehingga peradaban yang dibangun harus berasaskan pada kemajemukan dan kepentingan bersama.
“Ekonomi mereka kita tinggikan, kalau mereka sejahtera dan bahagia, saya yakin mereka akan mendukung program pembangunan IKN. Disinilah ekonomi berperan penting dalam membantu kelancaran dan ketepatan waktu membangun IKN”, tandasnya.(HN/Adv/Eby)