Close Menu
Halo NusantaraHalo Nusantara
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Halo NusantaraHalo Nusantara
    Button
    • Politik
    • Hukum
    • Niaga
    • Ragam
    • Advertorial
    • Metropolis
    • Opini
    Halo NusantaraHalo Nusantara
    Home»Advertorial»Persoalan PSU Di Dua Kabupaten Yang Ada Di Kaltim, Hamas : PSU Sebagai Koreksi Demokrasi
    Advertorial

    Persoalan PSU Di Dua Kabupaten Yang Ada Di Kaltim, Hamas : PSU Sebagai Koreksi Demokrasi

    Halo NusantaraBy Halo NusantaraApril 17, 2025Tidak ada komentar2 Mins Read
    Ketua DPRD Kaltim, Hasanuddin Mas’ud,(Ist)

    Halonusantara.id, Ibu Kota Nusantara – Ketua DPRD Kaltim, Hasanuddin Mas’ud, hadiri kegiatan Rakor Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) membahas persoalan kesiapan Pemilihan Suara Ulang (PSU) di dua kabupaten yakni Kutai Kartanegara (Kukar) dan Mahakam Ulu, di dalam rapat hasan memaparkan untuk persiapan PSU, ia menyampaikan PSU sebagai koreksi demokrasi di kaltim.

    Rakor yang dipimpin Gubernur Kalimantan Timur ini dihadiri oleh jajaran pimpinan daerah, termasuk Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono, Wakil Gubernur Seno Aji, Sekretaris Provinsi, serta unsur Forkopimda lainnya.

    Di Kukar, salah satu pasangan calon dinyatakan tidak memenuhi syarat pencalonan. Sementara di Mahakam Ulu, MK menemukan dugaan kuat adanya kontrak politik yang mengarah pada praktik vote buying.

    “Realita politik ini seharusnya jadi bahan refleksi. PSU bukan sekadar pengulangan teknis, tapi cerminan bahwa ada yang perlu dibenahi dalam demokrasi kita,” ungkap hamas sapaan akrabnya

    Lanjut, Hamas mengupas tiga dampak langsung dari PSU, stagnasi kebijakan karena kepala daerah definitif belum terbentuk, pemborosan anggaran karena dana pembangunan tergerus untuk pembiayaan PSU dan terganggunya pelayanan publik serta pelaksanaan proyek strategis.

    “Ini bukan hanya masalah politik, tapi menyentuh langsung kehidupan masyarakat. Ketika kebijakan tertunda, pembangunan juga melambat,” ungkapnya.

    Lebih lanjut, hamas tidak menutup-nutupi akar permasalahan. Dirinya mengungkapkan bahwa PSU juga dipicu oleh lemahnya sistem penyelenggaraan pemilu, seleksi KPPS yang tak berbasis merit, rendahnya kapasitas teknis dan integritas penyelenggara, lemahnya pengawasan, hingga praktik politik uang yang tak tersentuh hukum.

    Sebagai jalan keluar, dirinya menyodorkan empat solusi strategis yaitu evaluasi menyeluruh terhadap Pemilu 2024, penguatan pengawasan dan penegakan hukum, edukasi politik yang menyentuh akar rumput, serta pengawalan ketat terhadap PSU agar tetap berada dalam koridor demokrasi.

    “Kita harus pastikan PSU bukan sekadar formalitas, tapi momentum pembenahan. Demokrasi yang sehat harus dikawal, bukan dibiarkan tumbuh liar,” Tutupnya (Eby/Adv)

    DPRD Kaltim Halonusantara.id
    Share. Facebook WhatsApp Twitter Telegram
    Halo Nusantara

    Berita Terkini

    Empat Pegawai Bank Mandiri Samarinda Disomasi, Buntut Dugaan Penipuan yang Rugikan Ratusan Juta Rupiah

    Oktober 23, 2025

    SPPG Polri di Samarinda Mulai Berjalan untuk Sukseskan Program MBG

    Oktober 23, 2025

    Himpunan Mahasiswa Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Mulawarman (HMTP UNMUL) Telah Menggelar Penutupan Kegiatan MINING STUDENT WEEK (MSW) 7.0

    Oktober 12, 2025
    Leave A Reply Cancel Reply

    Seputar Kaltim

    JKT48, Raisa, dan NDX AKA Akan Panaskan Gema Fest Samarinda

    Mei 9, 20251,896 Views

    Gema Fest 2025 Sukses Guncang Samarinda, Ribuan Penonton Terpukau

    Mei 11, 20251,488 Views

    Gubernur Kaltim dan Jabar Perkuat Kerja Sama, Redakan Polemik Media Sosial

    Mei 4, 20251,129 Views

    Empat Pegawai Bank Mandiri Samarinda Disomasi, Buntut Dugaan Penipuan yang Rugikan Ratusan Juta Rupiah

    Oktober 23, 20251,015 Views
    Facebook X (Twitter) WhatsApp Telegram
    • Redaksi
    • Pedoman Media Siber
    • Sitemap
    Copyright © 2021, PT. Abdi Nusa Multimedia 

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.