Halonusantara.id, Samarinda – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Samarinda menggelar diskusi publik dengan tema ‘Menakar Eskalasi Sektor Pertambangan Terhadap Pendapatan Ekonomi, Pembangunan Dan Lingkungan Daerah Kalimantan Timur.
Diskusi tersebut menghadirkan narasumber, diantaranya Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi yang diwakili oleh Sub Kordinator Pembinaan Teknis Mineral dan Batubara Rini Diana Setiawati, Anggota DPRD Kaltim Sarkowi V. Zahry, Direktur Utama PT MMP Kaltim Edi Kurniawan, Direktur Operasional Perusda BKS Gentur Dwi Atmoko, dan Akademisi Universitas Mulawarman, Hairul Anwar.
Ketua Bidang Pengembangan Sumber Daya Alam (PSDA) Fadli menyampaikan, bahwa melihat kondisi Pendapatan Asli Daerah (PAD) sejauh ini belum memberikan dampak, terlebih pada peningkatan ekonomi dalam menyongsong Kaltim kedepannya.
“Hmi sejauh ini merasa PAD dari sektor pertambangan bisa mencapai 17 Miliar dalam setahun, namun masih kurang memberikan sumbangsih terhadap infrastruktur Kaltim. Baik dari sektor ekonomi dan pembangunan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Fadli menanyakan apakah sektor penghasil PAD hanya melalui pertambangan dan migas batubara?
“Dengan begitu kader HMI Samarinda berharap Kaltim mampu menyiapkan energi terbaru yang berkonsep Que vadis konsep green growth,” ungkapnya.
Sehingga dengan begitu, kader HMI Samarinda mengharapkan PAD dapat maju secara baik melalui sektor ekonomi dan tetap menjaga lingkungan daerah Kaltim.(HN/ADV/EKO)