Halonusantara.id, Samarinda – Rencana Wali Kota Samarinda, Andi Harun yang ingin menciptakan beras sendiri merupakan langkah yang baik dalam meningkatkan ketahanan pangan. Hal itu mendapatkan dukungan dan tanggapan dari Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Abdul Rofik.
Menurutnya, ketahanan pangan merupakan hal mendasar bagi setiap warga Negara. Maka untuk mewujudkan Samarinda dalam menciptakan beras itu harus diserahkan kepada orang yang berpengalaman. Hal itu agar pengelolaan pertanian dapat berjalan maksimal.
“Sehingga pengelolaan pertanian itu benar-benar bisa profesional. Untuk perhitungannya, jumlah penduduk dikalikan berapa dia makan sehari, lalu dihitung lahannya,” kata Rofik, sapaan akrab Abdul Rofik, Rabu (11/10/2023).
Pasalnya, itu membutuhkan perhitungan yang jelas. Apalagi pada konsumsi harian yang dikalikan per pekan, per bulan, dan per tahun yang kemudian disesuaikan dengan kebutuhan lahan. Selain itu perlu adanya inovasi dalam pengelolaannya.
“Tetapi yang sulit adalah pengembangan dan pengadaan dari SDM (Sumber Daya Manusia)-nya. Sama seperti mencetak seseorang menjadi wira usaha itu mudah, tapi untuk menciptakan mental pebisnis itu susah,” terangnya.
Dirinya memang mendukung keinginan Wali Kota, namun tetap memberikan catatan agar bisa terwujud dan berjalan. Diperlukan kajian dari beberapa ahli di bidang pertanian, baik dari dinas maupun lembaga-lembaga pertanian yang lainnya, termasuk LSM.
“Karena sekarang ini, petani tidak seksi (kurang peminat). Padahal kalau kita lihat, hanya petani yang menjadi bos di pekerjaannya sendiri. Siapa yang mau perintah petani, tidak ada,” terangnya.
Edukasi seperti inilah yang harusnya sampai pada warga yang bergelut di bidang pertanian khususnya petani. Bahkan menurutnya, petani juga bisa menentukan harga sendiri. Untuk diketahui, Samarinda hingga saat ini masih mendatangkan beras dari Sulawesi dan Jawa Timur (Timur) lewat jalur laut.
“Kalau terjadi ombak besar maka akan berpengaruh pada ketersediaan stok. Kalau stok menipis atau langka, maka harga akan naik, itu pemicu inflasi,” urainya.(HN/Adv/Eby)