Halonusantara.id, Samarinda – Wakil Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Samri Shaputra menilai proyek peninggian jalan bukan salah satu solusi mengantisipasi banjir.
Hal ini disebabkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) Kota Samarinda tahun 2023 dialokasikan sebanyak 80 persen pada pembangunan fisik.
Karena, upaya penanganan banjir itu muaranya pada revitalisasi drainase agar air dapat mengalir mencari titik terendah. Namun, yang menjadi persoalan adalah apabila dalam drainase terdapat tumpukan sampah.
“Yang jadi kunci adalah revitalisasi drainase, maka dari itu kalau banjir biasanya air numpuk di drainase, berarti ada masalah di drainasenya,” ujar dia, Senin (25/9/2023).
Pasalnya, kalau peninggian jalan justru akan memindah air yang awalnya tidak tergenang menjadi tergenang. Maka dari itu ia menyarankan agar penanganan banjir dapat difokuskan pada perbaikan drainase.
“Mending perbaikan drainase dari pada peninggian jalan, kalau peninggian jalan dibarengi dengan perbaikan drainase itu lebih bagus,” tuturnya.
Samri berharap pada APBD Perubahan tahun 2023 ini yang difokuskan pada pembangunan fisik bisa menyentuh problem yang dirasakan masyarakat. Salah satunya banjir.
“Kita ingin serapan anggaran bisa dirasakan langsung oleh masyarakat, apalagi Pemkot Samarinda fokus penanganan banjir, itu lebih bagus,” tutupnya.(HN/Adv/Eby)