Halonusantara.id, Samarinda – Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Wagub Kaltim), Seno Aji, menyatakan keyakinannya terhadap prospek cerah industri kelapa sawit dan kelapa di daerah.
Ia menilai tren kenaikan harga Tandan Buah Segar (TBS) yang kini menembus Rp3.200 per kilogram menjadi sinyal positif bagi para petani, terlebih setelah Indonesia memenangkan sengketa dagang dengan WTO.
“Harga TBS terus mengalami peningkatan. Ini cukup menjanjikan bagi petani, apalagi setelah putusan WTO yang berpihak pada kita,” ujar Seno Aji, Minggu (18/5/25).
Lebih lanjut, ia menyoroti langkah pemerintah pusat yang akan menaikkan komposisi campuran biosolar dari B30 menjadi B50.
Menurutnya, kebijakan ini tak hanya memperkuat ketahanan energi berbasis sumber daya dalam negeri, tetapi juga membawa efek langsung terhadap gairah sektor perkebunan sawit di Kalimantan Timur (Kaltim).
Pemprov, kata dia, akan terus mendorong petani agar mengelola kebunnya secara optimal, seiring dengan kebutuhan sawit yang diperkirakan terus meningkat.
Seno menekankan bahwa sektor ini berpotensi membuka banyak lapangan kerja dan turut menekan angka kemiskinan di daerah.
“Kita ingin sektor sawit menjadi salah satu lokomotif ekonomi Kaltim. Selain menghasilkan devisa, ini juga harus berdampak langsung pada kesejahteraan petani,” tegasnya.
Untuk memperkuat industri hilir, Seno mengungkapkan rencana pembangunan beberapa pabrik pengolahan kelapa sawit di sejumlah wilayah strategis, termasuk Balikpapan dan Bontang.
Ia berharap ke depan, setiap kabupaten/kota di Kaltim bisa memiliki pabrik sendiri agar nilai tambah produk sawit dapat dinikmati langsung oleh masyarakat lokal.
Selain fokus pada komoditas sawit, Seno juga menyoroti potensi besar dari sektor kelapa, khususnya di wilayah utara Kalimantan Timur hingga ke Paser.
Ia menyebut bahwa sebagian besar kebutuhan kelapa di Kaltim saat ini masih dipasok dari Jawa, yang rawan menyebabkan fluktuasi harga.
“Kita akan kontrol agar harga kelapa tetap stabil. Jangan sampai lonjakan harga membebani masyarakat, apalagi kalau berpengaruh terhadap inflasi,” ucapnya.
Sebagai bentuk penguatan kelembagaan petani, Seno mendorong agar para petani kelapa mulai bergabung dalam koperasi atau organisasi mandiri. Menurutnya, keberadaan wadah yang solid akan memudahkan pembinaan dan akses terhadap fasilitas pendukung produksi.
“Petani harus cukup pangan dan sejahtera. Kita akan bantu dorong terbentuknya organisasi petani yang kuat agar mereka bisa maju bersama,” pungkasnya. (Na/Adv/DiskominfoKaltim)