Halonusantara.id, Samarinda – Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda, menyoroti terkait upaya yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Samarinda dalam melakukan penanggulangan dan pencegahan penyakit menular dan tidak menular.
Hal tersebut direspon oleh, Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Sri Puji Astuti. Ia mengatakan saat ini kita harus mengetahui terkait penyakit – penyakit menular sepeti HIV AIDS dan juga TBC, serta penyakit yang tidak menular lainnya.
“Dalam fokus penanganan penyakit menular, kita akan mengarah pada 12 Standar Pelayanan Minimal (SPM) kesehatan, termasuk soal HIV AIDS dan TBC,” ucapnya.
Ia melanjutkan, nantinya kita akan mengarah kepada fungsi dari puskesmas mulai dari promosi preventif, akuratif dan juga rehabilitatif. Kemudian bicara tentang penyakit menular otomatis kaitannya dengan keadaan masyarakat kita, khususnya soal kesejahteraan dan juga kemiskinan.
“Nantinya peran dari Pemerintah Kota, Kecamatan dan Kelurahan sampai RT sangat dibutuhkan, dalam memberikan edukasi guna melakukan pencegahan,” ujarnya
Lanjut Puji, ia menyampaikan terkait pemberdayaan masyarakat, karena terkait promosi preventif itu menekankan kepada soal pencegahannya dalam hal pemberian edukasi kepada masyarakat umum.
“Jadi kita memberi tahu bagaimana cara budaya hidup sehat dan cara melakukan pencegahan penyakit menular seperti HIV AIDS dan TBC,” tuturnya.
“Seperti cara pencegahan penyakit TBC, seperti buang ludahnya seperti ini dan kalau bicara sama orang seperti ini,” tambahnya.
Kemudian, untuk penyakit HIV AIDS yang jadi masalah khusus, karena perilaku di dunia modern ini perkembangannya begitu pesat, dan penyebarannya serta penularannya seperti virus begitu cepat. Namun bukan virusnya yang berkembang tetapi mental pelaku yang gampang melihat situasi dan kondisi saat ini seperti mudah terjangkit.
“Terkait perilaku – perilaku ini bagaimana kita bisa mengdukasi masyarakat dan memberikan pemahaman kepada mereka guna melakukan sebuah pencegahan. Jadi jangan sampai adanya peningkatan kasus yang terjadi, karena penyakit seperti itu sering terkena kepada generasi muda,” pungkasnya.(HN/Adv/ics)