Halonusantara.id, Samarinda – Anggota Komisi IV DPRD Samarinda, Damayanti menanggapi rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda yang ingin membangun sekolah bertaraf internasional (BSI) tahun 2024 mendatang. Merupakan hal yang lumrah.
Sebab, setiap kepala daerah memiliki visi dan misi yang ingin dicapai demi mewujudkan Kota Samarinda sebagai Kota Pusat Peradaban.
“Hal yang lumrah jika seorang kepala daerah dengan visi misi menuju Samarinda sebagai pusat peradaban dan berinisiatif membuat sekolah bertaraf internasional,” ungkap dia, Senin (16/10/2023).
Damayanti menilai BSI merupakan langkah yang baik guna menjunjung tinggi kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Namun, catatan yang perlu diperhatikan adalah saat ini sarana dan prasarana sekolah menjadi Pekerjaan Rumah (PR) yang perlu dituntaskan sebelum membangun sekolah dengan taraf yang tinggi. Terlebih pemerataan fasilitas sekolah.
Sistem pendidikan di Samarinda pun dianggap masih belum memberikan hak yang layak bagi para tenaga pendidik
“Tetapi menjadi catatan kembali bagaimana kualitas dan kuantitas yang ada di sekolah Samarinda, apakah sudah merata?,” ujarnya.
Ia berpendapat setiap masyarakat di Kota Samarinda hendaknya memiliki hak yang sama dalam dunia pendidikan, tidak ada disparitas antara murid yang kaya dan yang miskin.
“Sebenarnya sekolah ini dibangun untuk siapa? apakah untuk kalangan yang berada, berprestasi? ataukah seluruh masyarakat Kota Samarinda?,” Tanya dia.
Ia pun berharap agar program tersebut juga hendaknya diimbangi dengan perbaikan kualitas dan kuantitas pendidikan termasuk menuntaskan sederet persoalan dunia pendidikan di Kota Samarinda, seperti pada kategori akreditasi, bentuk dan letak yang sebagian mungkin sulit diakses masyarakat.
“Ya intinya pemerataan kualitas dan kuantitas pendidikan harus dipenuhi. Kalau semua sekolah itu rata, maka bisa dipastikan tidak ada lagi namanya lembaga pendidikan termasuk unsur didalam dengan sebutan sekolah favorit, sekolah pinggiran, sekolah tidak layak dan lain sebaginya,” pungkasnya(HN/Adv/Eby)