Halonusantara.id, Samarinda – Implementasi Kurikulum Merdeka yang tengah diterapkan di berbagai sekolah di Indonesia memunculkan sejumlah tantangan baru, terutama terkait kesejahteraan dan kesiapan para pendidik. Hal ini disampaikan oleh Damayanti, anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, dalam keterangannya baru-baru ini.
Menurut Damayanti, meskipun Kurikulum Merdeka dirancang untuk memberi kebebasan lebih besar kepada siswa dalam mengeksplorasi materi pelajaran, keberhasilan program ini tetap bergantung pada kualitas dan peran aktif guru dalam proses pembelajaran. “Guru dituntut untuk tidak hanya mengajar, tapi juga membimbing dan memfasilitasi siswa agar mampu belajar secara mandiri dan kreatif,” ujarnya.
Namun, ia menyoroti adanya ketimpangan dalam pemberian insentif kepada guru di berbagai jenjang pendidikan dan wilayah. Damayanti mencatat bahwa meskipun guru SMA dan SMK di beberapa daerah sudah menerima insentif yang memadai, guru PAUD dan SMP di wilayah lain masih mendapatkan insentif yang jauh dari layak. “Kesejahteraan guru harus menjadi prioritas. Tidak adil jika kontribusi mereka tidak dihargai secara merata, padahal mereka adalah ujung tombak dalam mencetak generasi penerus bangsa,” tegasnya.
Ia pun mendorong pemerintah provinsi untuk segera mengambil langkah dalam memastikan pemerataan insentif bagi guru di semua jenjang pendidikan. Dengan kesejahteraan yang lebih baik dan pengembangan kompetensi yang berkelanjutan, Damayanti meyakini kualitas sumber daya manusia di Kalimantan Timur akan meningkat secara signifikan.(Eby/Adv)

