Halonusantara.id, Samarinda – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kalimantan Timur tak patah arang membina generasi muda Kaltim.
Meski dihadapkan pada efisiensi anggaran pemerintah.Dispora justru menemukan cara berbeda. Tetap menjaga intensitas pelatihan bahkan dengan target yang lebih ambisius.
Sub Koordinator Kepemimpinan, Kepeloporan, dan Kemitraan Pemuda Dispora Kaltim, Rusmulyadi, menyatakan, perhatian terhadap pemuda tak boleh jadi korban keterbatasan anggaran.
“Kebijakan efisiensi anggaran dari pemerintah, baik dari Presiden maupun Gubernur, tidak boleh menjadi penghalang bagi kita untuk tetap memberi ruang kepada pemuda agar tetap bisa beraktivitas dan berkarya,” ujarnya.
Menurutnya, peran negara dalam mendukung ruang gerak pemuda adalah prioritas tak tergoyahkan.Dispora Kaltim, kata Rusmulyadi, kini fokus pada pengelolaan dana yang lebih terencana dan tepat sasaran.
Dengan target awal pelatihan 2.300 pemuda, ia optimistis bisa menambah cakupan hingga 2.500 peserta tanpa perlu penambahan anggaran signifikan.
“Tambahan 200 orang itu, saya kira masih bisa dikelola dengan baik. Bukan berarti kita memanipulasi anggaran, tapi bagaimana kita mampu mengatur dan mengalokasikannya secara efisien dan tepat sasaran,” jelasnya.
Rusmulyadi berpendapat, banyak kegiatan pemuda selama ini memakan biaya besar karena kurangnya efisiensi. Padahal, ada banyak alternatif hemat yang tetap efektif jika dikelola dengan cermat.
“Contohnya di Dispora, kita punya ruangan sendiri yang bisa dipakai tanpa perlu sewa tempat. Konsumsi yang tadinya dialokasikan besar-besaran untuk acara formal bisa kita efisienkan untuk mendukung kegiatan pemuda. Ini sebenarnya sudah menambah nilai dan manfaat,” ujarnya, memberi contoh konkret.
Menurut Rusmulyadi, hambatan utama bukan terletak pada kecilnya nominal anggaran, melainkan pada pola pikir dan sikap dalam menghadapi keterbatasan tersebut.
“Padahal seharusnya kita berpikir bagaimana caranya agar anggaran ini cukup untuk mencapai target. Kalau targetnya 2.300 orang, maka capai dulu target itu,” katanya meyakinkan.
Dispora Kaltim juga aktif membuka ruang kolaborasi dengan berbagai pihak untuk memperkuat jangkauan program-programnya. Pendekatan lintas sektor, kata Rusmulyadi.
“Kita tidak bisa bekerja sendiri. Perlu dukungan dan sinergi semua pihak agar pelatihan pemuda di Kaltim tetap berjalan dan bahkan bisa semakin kuat meski anggarannya efisien,” tandasnya.(Sf/Adv/DISPORAKALTIM)

