Halonusantara.id, Samarinda – Himpunan Mahasiswa Arsitektur (Himarsi) Fakultas Teknik Universitas Mulawarman (Unmul) bersama Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Kaltim menggelar pameran karya arsitektur sekaligus kuliah umum se-Kaltim yang berlangsung di Gedung Hexagon Fakultas Teknik Unmul, Kamis (23/2/2023).
Kuliah umum tersebut diikuti oleh jajaran program studi arsitektur diantaranya Unmul, Untag 45, Polnes, Unu Kaltim, ITK dan Uniba.
Acara disambut secara baik oleh peserta dan saling mengadu gagasan, konsep perencanaan, pengguna material dan lainnya sebagainya demi kepentingan kesejahteraan lingkungan Kaltim.
Masing-masing, program studi mengirimkan mahasiswi/i terbaik mereka dalam mempersentasikan tugas akhir dan project studio perancangan arsitektur.
Berawal dari project bangunan rumah tinggal hingga bangunan bertingkat dengan isu-isu dan pengembangan perancangan yang berbeda.
Salah satu mahasiswa perwakilan Ummul, Marina mempersentasikan pekerjaan hasil dari mata kuliah Studio Perancangan Arsitektur 4, dimana hal tersebut mendesain asrama mahasiswa berlantai tujuh dengan melakukan pendekatan tipologi arsitektur Nusantara.
Hal ini ditujukan untuk mengangkat isu pertukaran budaya yang terjadi diantara mahasiswa rantau di dalam sebuah hunian asrama. Pengembangan desainnya melalui penyediaan ruang-ruang interaksi yang memanfaatkan view pada tapak sehingga setiap detiknya terjadi pertukaran kebudayaan dari daerah asal melalui interaksi dan kebiasaan budaya.
Ketua umum Himarsi Fakultas Teknik Unmul, Hafizh mengungkapkan bahwa mahasiswa arsitektur memiliki cara berpikir yang utopis dan bertanggungjawab
“Hal ini menyebabkan proses mendesain suatu perencanaan arsitektur dimulai dengan khayalan setinggi-tingginya terkait goals yang hendak dicapai oleh sang-perancang, namun setelah memulai proses perancangan arsitek akan mulai melakukan proses analisis, dimulai dari analisa site, sosial, ekonomi, regulasi,” ungkap Hafizh.
Maka ia akan mulai meyingkirkan ide yang tidak rasional sehingga dapat mewujudkan program ruang yang tepat sebagai pertanggungjawaban dalam menifestasi desain arsitektur yang berkorelasi dengan dunia sekitarnya.
Hafizh berharap bahwa kegiatan ini akan berlangsung terus menerus, sebagai sebuah tradisi baru mahasiswa arsitektur Kaltim untuk melatih dan mengembangkan proses berpikir kreatif mahasiswa arsitektur baik secara akademik, maupun calon professional.(HN/Parroca)