Halonusantara.id, Samarinda – Sektor non migas dan batu bara Kalimantan Timur (Kaltim) sudah saatnya bergerak merambah pasar guna menunjang ekonomi yang berkelanjutan.
Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim), Nidya Listiyono.
Menurutnya, dari produk-produk yang selama ini berkembang di Kaltim memiliki potensi dan daya saing yang tak kalah apik untuk berkontribusi terhadap pendapatan daerah apabila diberikan pengembangan.(21/10/2023)
Tetapi, teruntuk produk dari sektor non migas dan batu bara masih sangat kurang tentang branding atau merk dagang dari produk tersebut.
“Atau misalnya untuk produk makanan, seperti beras. Kita itu masih mendatangkan dari luar. Padahal kita punya beras sendiri, cuma belum ter-branding secara powerful,” ungkap Tiyo saat diwawancarai awak media, Jumat (13/10/2023).
Lebih lanjut, membangun branding produk bukan merupakan hal yang mudah. Langkah ini memerlukan upaya komprehensif seperti penyajian kemasan yang menarik bahkan kualitas produk yang baik. Membangun branding, menurut Tiyo, satu hal yang tak dapat dilepaskan karena ini merupakan upaya penting untuk membuat sebuah produk laris di pasaran.
“Saya minta ke pelaku usaha untuk bikin branding. Ini namanya strategi marketing. Kalau mau menaikkan keuntungan, value (nilai) juga harus dinaikkan. Otomatis, produksi dan kualitas juga harus dinaikkan. Sisanya soal waktu saja,” tutup Tiyo.(HN/Adv/Eby)