Halonusantara.id, Balikpapan — Kendala dalam pengoperasian Gedung Layanan Jantung RSUD Dr. Kanujoso Djatiwibowo kembali menjadi perhatian serius Komisi IV DPRD Kalimantan Timur. Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar pada Jumat, 11 Juli 2025, persoalan lambatnya pengadaan alat medis menjadi sorotan utama.
Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, H. Baba, mengungkapkan bahwa meski secara fisik gedung telah selesai dibangun, pelayanan belum dapat dijalankan karena belum tersedianya sejumlah alat medis dan perlengkapan pendukung.
“Gedungnya sudah ada, tapi alat-alat utama belum tersedia. Ini harus segera direspons agar pelayanan kesehatan jantung bisa dimulai,” ujar H. Baba.
Ia menegaskan bahwa kebutuhan terhadap layanan kardiovaskular di Kalimantan Timur sangat tinggi, sehingga fasilitas yang telah dibangun tidak boleh dibiarkan mangkrak. Komisi IV pun mendesak percepatan pengadaan melalui skema APBD Perubahan 2025.
“Beberapa alat katanya memang sudah datang, tapi karena belum ada furnitur dan perlengkapan lainnya, ya belum bisa dipakai. Ini kita harap bisa masuk dalam prioritas penganggaran ke depan,” ungkapnya.
Komisi juga sempat mendorong agar dana Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Kanujoso digunakan untuk menutup kekurangan. Namun, dana tersebut ternyata telah dialokasikan untuk keperluan program lain.
“Kita tidak bisa lagi bergantung pada fasilitas luar daerah. Gedung ini harus bisa dimaksimalkan untuk masyarakat kita sendiri,” tegasnya.
Sebagai bagian dari fungsi pengawasan, Komisi IV menyatakan komitmennya untuk terus mengawal proses percepatan pengadaan hingga layanan jantung di RSUD Kanujoso bisa segera dinikmati masyarakat secara menyeluruh. (Eby/Adv)

