Halonusantara.id, Muara Badak – Ikatan Mahasiswa Muara Badak (IMABA) Samarinda kembali melakukan aksi demonstrasi dengan pemasangan spanduk di halaman kantor Kecamatan Muara Badak.
Demonstrasi tersebut dilakukan karena tidak adanya kejelasan progres terkait pembangunan asrama mahasiswa muara badak di kota Samarinda hingga saat ini.
Tindakan aksi yang dilakukan merupakan lanjutan hasil pertemuan tahun lalu bersama pihak kecamatan dan berbagai elemen masyarakat, namun setelah pertemuan itu hingga sekarang belum menemukan kejelasan dari kecamatan.
Di mana pihak kecamatan ini sebenarnya menjadi penanggung jawab dari berbagai masalah terkait asrama.
Kepala Bidang Kajian Strategis (Kastrat) Imaba, Andre menyampaikan salah satunya status keberadaan tanah hibah yang masih belum jelas keberadaannya entah berasa di tangan siapa.
“Tahun lalu pak camat beserta rombongan dan juga diikuti dari forum komunikasi pelajar mahasiswa muara badak datang ke lokasi lahan yaitu di jalan perjuangan 6 samarinda,” ungkapnya.
Lebih lanjut, kata dia, pihak Camat Muara Badak telah menyampaikan status tanah dan jelas telah diamankan oleh pihak mereka, namun seiring berjalannya waktu ketika IMABA menanyakan progres pembangunan asrama pihak kecamatan seakan-akan cuci tangan.
“Berbanding terbalik dari pernyataannya kemarin, mereka mengatakan bahwa status surat tanah belum jelas keberadaannya. Sudah aman terkait surat tanah ternyata sekedar siasat untuk meredam kemarahan kawan-kawan IMABA,” tegasnya.
Ia menyampaikan, IMABA akan melakukan peletakan batu pertama di lokasi tersebut pada Rabu 5 April 2023 mendatang sebagai bentuk kekecewaan mahasiswa muara badak yang sudah tidak percaya terhadap kebijakan Kecamatan.
“Nantinya akan langsung melakukan pemasangan baru pertama, ini merupakan bentuk kemarahan kami terhadap birokrasi yang tidak serius dalam menghadapi permasalahan asrama yang sudah 10 tahun lamanya tetapi belum kunjung tuntas,” tutupnya.(HN/EB)