Halonusantara.id, Samarinda – Wakil Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda, Sani Bin Husain soroti Permasalahan Stunting di Samarinda. Menurutnya, pernikahan dini merupakan salah satu faktor utama yang berkontribusi pada permasalahan stunting yang terjadi.
Sani menyampaikan bahwa pernikahan dini kerap menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan anak dan juga ibu. Dirinya juga mengatakan, kehamilan pada usia ibu yang terlalu muda, dinilai belum sepenuhnya siap untuk mengandung dan melahirkan seorang bayi.
“Pernikahan dini tidak hanya merenggut kesehatan fisik seorang anak, namun juga menghancurkan potensi masa depan mereka,” ucap Sani, pada Kamis (14/3/2024).
Disisi lain, dirinya juga mengungkapkan untuk bisa memutus mata rantai pernikahan dini, dan ini merupakan tanggung jawab bersama, serta tidak bisa diabaikan oleh masyarakat terutama para generasi muda bangsa.
“Pencegahan dan edukasi guna memutus rantai pernikahan dini yang menyebabkan stunting merupakan tanggung jawab kita bersama,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Sani menyebut stunting di Kota Samarinda bukan sekadar angka, namun merupakan bom waktu yang mengancam masa depan generasi ke depannya, oleh sebab itu, perlu upaya-upaya khusus untuk mengatasi permasalahan stunting tersebut.
“Situasi stunting di Samarinda bukan sekadar angka, tapi merupakan bom waktu yang mengancam masa depan generasi kita,” tutupnya.(HN/Adv/Ics)